Sangat disayangkan adanya tindakan kekerasan terhadap wartawan, yang di duga melakukan Bernhad l.malau, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Wartawan TRIBRATA TV dan kontributor klikindonesia.co Samuel Tampubolon mengaku dianiaya Kapolres Labuhanbatu AKBP Bernhard Leonardo Malau saat bertemu di warung mie sop Ibu Tina Jalan Ahmad Yani, tepatnya seberang Hotel Nuansa Rantauprapat, Selasa (20/2/2024) sekitar pukul 20.30 WIB.
Kepada awak media, Rabu (21/2/2024), Samuel Tampubolon mengatakan, awalnya ia dihubungi ajudan Kapolres bernama Situmeang untuk datang ke warung mie sop Ibu Tina Jalan Ahmad Yani tepatnya di seberang Hotel Nuansa Rantauprapat.
“Saya dipanggil untuk bertemu Kapolres, saat dilokasi sudah ada beberapa PJU Polres, ajudan dan beberapa personel polisi,” kata Samuel Tampubolon.
Dia mengatakan ada beberapa PJU (Pejabat Utama) Polres dilokasi, diantaranya Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu, AKP Roberto Sianturi, Kasi Propam Iptu Irwan Mashuri, dan Kabag Ops Kompol Rapi Pinarki.
“Setelah tiba di lokasi saya di suruh duduk, sebelum duduk saya berusaha menyalami Kapolres tetapi ditolak sambil menyeletuk ‘jangan salam saya, sini kau duduk’, tiba-tiba wajah saya dipukul secara bertubi-tubi lalu saya berdiri untuk menghindar,” jelasnya Samuel.
Setelah itu Kapolres menyampaikan ‘maksudmu apa’, lalu korban menjawab ‘siap pak’, sembari Kapolres membuka baju dinas hingga terbuka dengan maksud ngajak korban untuk main berkelahi.
Kemudian Kapolres memukul Samuel di pipi sebelah kiri dan kanan. Sanking bringasnya kemudian Kapolres dihalau para PJU dan Kasat Narkoba dengan menyeret korban ke arah dapur belakang warung sembari memukul kepala korban.
Saat korban diseret kebelakang, Kapolres kembali mendatangi korban dan menghajarnya lagi dengan melontarkan kata-kata “main kita”.
“Ku potong kemaluanku ini jika aku kalah dan berhenti aku jadi polisi, kutantang kau,” kata Kapolres yang ditirukan korban sambil menendang keras lemari besi yang ada di dapur tersebut.
Kemudian, kurang lebih 5 menit Kapolres pergi meninggalkan lokasi dan korban masih berada dilokasi dengan seorang ajudan dan warga sipil.
“Saat itu badan saya sakit semua terutama bagian kepala usai dipukuli. Sampai sekarang masih terasa sakit,” ungkapnya.
Saat ini korban merasa trauma berat dan ketakutan, karena Kapolres begitu emosi hingga mengganggap Samuel sebagai penjahat.
“Sebelumnya, saya memang sudah ada janji bertemu dengan Kapolres melalui Kasat Narkoba AKP Roberto P. Sianturi. Namun entah mengapa saya justru dipukuli seperti ini,” kata Samuel.
Atas kejadian tersebut, berbagai kecaman dan tuntutan datang dari organisasi jurnalis, termasuk PJS.
Ketua DPD PJS Sumatera Utara Sofyan Siahaan, mengecam keras tindakan kekerasan tersebut.
“Aparat penegak hukum yang seharusnya melindungi dan mengayomi justru melakukan tindak kekerasan, ini tidak bisa ditolerir. Apalagi dilakukan oleh seorang Kapolres bersama beberapa anggotanya,” tegas Sofyan.
Ia meminta kepada Kapolri dan Kapolda Sumut untuk segera menindak Kapolres Labuhanbatu dan beberapa personel lainnya yang ikut memukul, termasuk Kasat Narkoba.
“Tindakan ini sangat mencoreng nama baik institusi kepolisian. Di saat Kapolri tengah gencar membangun image baik kepolisian justru dirusak oleh jajarannya,” ujarnya.
“Kami desak Kapolri mencopot AKBP Bernhard L. Malau dari jabatannya karena tidak mencerminkan aparat penegak hukum yang baik, melindungi dan mengayomi masyarakat,” kata Sofyan.
Sementara, Ketua Umum DPP PJS, Mahmud Marhaba, sangat menyayangkan tindakan aparat sekelas Kapolres melakukan tindakan brutal tersebut.
“Dimana-mana, jika ada sesuatu yang membuat seseorang tersinggung, maka sebaiknya dilakukan melalui proses hukum, bukan main hakim sendiri,” ungkap Mahmud yang juga Ahli Pers Dewan Pers.
Pihaknya menambahkan, jika itu terkait dengan karya jurnalistik maka harus diselesaikan di Dewan Pers.
“Jika berperkara dengan karya jurnalistik, lakukanlah hak jawab atau hak koreksi. Semua bermuara ke Dewan Pers, bukan dilakukan dengan tangan besi, apalagi sekelas Kapolres,” ungkap Mahmud.
Mahmud pun mendukung apa yang menjadi tuntutan Ketua DPD PJS Sumut, Sofyan Siahaan, dimana meminta Kapolri dan Kapolda Sumut bertindak secara profesional kepada setiap pimpinan atau anggota Polri yang melakukan kesalahan fatal hingga mencoreng nama institusi wajib ditindaki secara tegas.
Diketahui, hingga saat ini, Samuel Tampubolon telah dirujuk ke salah satu Rumah Sakit di Medan akibat benturan keras yang mengenai kepalanya.
“Kami dari PJS sedang mendampingi Samuel bersama kuasa hukum untuk melaporkan tindakan dugaan penganiayaan ke Propam Polda Sumut,” ungkap Sofyan.
Kapolres Labuhanbatu, AKBP Bernhard L. Malau yang dimintai tanggapannya oleh Pemred klikindonesia.co melalui WhatApp di nomor 08137512XXXX menyatakan jika dirinya tidak melakukan pemukulan.
“Itu tidak benar bang. Tidak ada yang pukul dia, kalau saya marah iya,” kata Kapolres disela-sela menghadiri silaturahim Pj Gubernur Sumatera Utara, Rabu (21/02/2024). (red)
Leave a Reply