Pelatihan Pengimbasan Bahasa Mangkasara Digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Takalar

Takalar-Nusantara Press .com- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Takalar menyelenggarakan pelatihan pengimbasan bahasa Mangkasara yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan para guru dalam mengajarkan bahasa dan budaya lokal kepada siswa.

Acara ini berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Takalar, Rabu (23/10/2024), dan dihadiri Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. H. Abd. Rauf Dini MM, dan Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Daerah Amiruddin Sija, S.Pd.

Serta semua perwakilan dari seluruh sekolah tingkat SD dan SMP sekabupaten Takalar.

Pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk melestarikan bahasa daerah Mangkasara di tengah tantangan modernisasi.

Pelatihan ini diikuti oleh para guru yang akan menjadi ujung tombak dalam pengajaran bahasa Mangkasara di sekolah.

Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan metode-metode efektif dalam menyampaikan materi bahasa Mangkasara secara menarik dan interaktif, sehingga dapat diimplementasikan dalam kegiatan belajar-mengajar sehari-hari.

Para guru juga dilatih untuk mengintegrasikan bahasa lokal dengan kurikulum yang ada, sehingga pembelajaran bahasa Mangkasara dapat berjalan beriringan dengan mata pelajaran lain.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Takalar, H. Abd. Rauf Dini dalam sambutannya, “menekankan pentingnya pelestarian bahasa dan budaya daerah.

“Ia menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan hanya tentang pengajaran bahasa semata, tetapi juga sebagai upaya untuk menjaga identitas budaya masyarakat Takalar agar tidak tergerus oleh arus globalisasi.

“Bahasa adalah identitas, dan kita harus menjaga bahasa Mangkasara sebagai warisan penting untuk generasi masa depan,” ujar H. Abd. Rauf.

Pelatihan pengimbasan ini tidak hanya berfokus pada pengajaran bahasa, tetapi juga pada bagaimana memperkenalkan budaya Mangkasara kepada siswa.

Di ruangan yang sama Ketua MGMP Bahasa Daerah Aminuddin Sija menambahkan bahwa “diharapkan para guru pengajar dan generasi muda Takalar tidak hanya menguasai bahasa lokal, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

“Ini menjadi langkah penting dalam memperkuat jati diri dan identitas kultural masyarakat Takalar”, tambahnya.

Acara ini mendapat respons positif dari para peserta yang berharap pelatihan serupa dapat terus dilakukan secara berkala.

Mereka melihat program ini sebagai dorongan besar untuk menjaga bahasa dan budaya Mangkasara tetap hidup di lingkungan sekolah dan di masyarakat secara umum.(**)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*